LENSAINDONESIA.COM: Kabar penyadapan ruang kerja Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi membuat kalangan PDI Perjuangan meminta garansi agar pelaksanaan Pemilu 2014 lancar dan sukses.
Permintaan garansi itu dilayangkan PDI Perjuangan pada Badan Intelijen Negara (BIN). Seketaris Jendral PDI Perjuangan, Tjahyo Kumolo menilai, BIN bisa mempertemukan beberapa mitra intelijen, kejaksaan, Polri, imigrasi, dan menempatkan posisi sebagai koordinator.
Baca juga: PDI Perjuangan Surabaya ngamuk Risma temui Priyo dan PDI Perjuangan kantongi identitas penyadap Jokowi
“Ini penting karena tahun politik, pemerintah bertanggung jawab suksesnya Pemilu 2014,” kata Tjahyo Kumolo kepada LICOM di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/02/2014).
Menurut anggota Komisi I DPR RI ini, BIN harus fokus pada deteksi dini, mengamankan stabilitas dan suksesnya Pemilu 2014. Sebab, ancaman pada tokoh politik mulai nampak ke permukaan.
“Kami tekankan agar BIN bisa menjamin Pileg dan Pilpres lancar. Melindungi hak politik masyarakat jangan sampai diteror,” pinta Tjahjo Kumolo.
Menurut politisi senior PDI Perjuangan ini, meski Jokowi tidak mau menghebohkan persoalan penyadapan dirinya, hal itu harus menjadi peringatan dini bagi BIN dalam mengamankan Pemilu 2014.
“Jokowi gak mau bikin heboh, gak mau warga Jakarta ketakutan. Bayangkan, Gubernur saja dibegituin. Harusnya BIN begitu, apa lagi SBY kan sudah selesai. Saya kira BIN juga harus membangun proses Pileg dan Pilpres yang aman dan tertib,” tandas Tjahyo Kumolo.@endang
0 comments:
Post a Comment