LENSAINDONESIA.COM: Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry O. Rogozin membawa lebih 40 pengusaha dan investor Rusia datang ke Jakarta, Selasa besok (25/2/14).
Kehadiran rombongan Wakil Perdana Menteri Rusia ini diikuti berbagai media Rusia. Mereka disambut Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa. Lantas, Dmitry O. Rogozin dan Hatta memimpin langsung Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-9 RI-Rusia Bidang Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik.
Baca juga: Publik Rusia kagumi eksotika Taman bawah laut Indonesia, Nah! dan Jatim akan tingkatkan perdagangan ke Pasar Rusia
Pertemuan SKB ini, menurut Sekretaris I Pensosbud KBRI Moskow, Lailal K.Yuniarti, juga akan diikuti Forum Bisnis yang dikoordinir Russia-Indonesia Business Council dan KADIN Indonesia.
Forum Bisnis ini rencanya diikuti sekitar 100 orang pelaku bisnis kedua negara, dan 40 orang di antaranya pengusaha dan investor dari Rusia.
Para pengusaha dan investor Rusia itu, lanjut Lailal, merupakan dari perusahaan-perusahaan kelas kakap Rusia. “Di antaranya, perusahaan Sukhoi Civil Aircraft, Rusal, Rosatom, Kalimantan Railway, NIIDAR yang bergerak di bidang pengembangan radar dan sistem monitoring, Korporasi Irkut dan Rostech.”
Selain menindaklanjuti sejumlah investasi Rusia yang ada di Indonesia, para pengusaha itu juga akan menjajaki kemungkinan-kemungkinan kerjasama dan investasi baru di Indonesia. Terdapat juga rencana penandatanganan kerjasama antara pihak swasta, yaitu PT. Teknika Ika (Indonesia) dengan Perusahaan “KAMAZ” dari Rusia. Kerjasamanya di bidang heavy machine atau alat angkut berat.
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Djauhari Oratmangun, mengatakan, saat ini merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi kedua negara. Pihak Indonesia hendaknya benar-benar memanfaatkan masa-masa emas ini untuk menjalin kerjasama saling menguntungkan antara kedua negara.”
“Rusia tengah menaruh perhatian besar terhadap potensi yang dimiliki Indonesia untuk dikembangkan dengan Rusia. Indonesia hendaknya juga memanfaatkan hal ini untuk kepentingan ekonomi dan perdagangan Indonesia di Rusia”, ujar Dubes Djauhari Oratmangun.
Djauhari juga menyampaikan bahwa upaya-upaya mempertemukan pengusaha kedua negara untuk saling menjajaki kemungkinan kerjasama perdagangan dan investasi merupakan upaya mewujudkan cita-cita kedua pihak untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara menjadi 5 milyar dollar di tahun 2015. “Ini merupakan hasil kesepakatan kedua pihak pada Sidang Komisi Bersama RI – Rusia ke-8 tanggal 25 Juni 2012.”
Tahun 2012, perdagangan kedua negara tercatat 3,37 milyar dollar. Tahun 2013 hingga Agustus 2013 tercatat 2,44 milyar dollar. Sementara nilai investasi Rusia di Indonesia tahun 2012 tercatat 2,31 juta dollar (urutan ke 27 PMA di Indonesia). Sedangkan hingga September 2013 tercatat investasi 1,2 juta dollar.
“Investasi Rusia di Indonesia saat ini mencakup hoteliers dan bisnis restoran. Ke depan diharapkan bahwa investasi Rusia di Indonesia ini dapat berkembang di bidang transportasi, infrastruktur smelter bahan tambang,” demikian Lailal menambahkan.
Selain pembahasan mengenai kerjasama ekonomi perdagangan, dalam SKB ke-9 RI-Rusia juga akan dibahas sejumlah perkembangan hubungan sosial budaya dan pendidikan serta berbagai kerjasama teknis lainnya.
Dalam bidang sosial budaya dan pendidikan, papar Lailal lagi, kedua negara juga mencatat perkembangan yang cukup signifikan. Di antara kesepakatan lebih meningkatkan pemberian beasiswa Pemerintah Rusia untuk calon-calon mahasiswa Indonesia. Kerjasama bidang keagamaan juga terus meningkat diantaranya pengiriman mahasiswa muslim Rusia untuk menempuh studi di Indonesia atas beasiswa kementerian Agama RI. @pr.licom
0 comments:
Post a Comment