LENSAINDONESIA.COM: Jumlah pengungsi korban letusan Gunung Kelud terus berkurang. Sebagian besar pengungsi memilih kembali ke rumah masing-masing setelah mendapat kepastian rumahnya yang rusak bakal dibangun oleh Pemprov Jawa Timur.
Berdasar data Posko Induk di Grahadi Surabaya, jumlah pengungsi yang tersisa hingga Minggu (23/2/2014) hanya 8.026 jiwa.
Baca juga: Gubernur Jatim jamin transparansi dana bantuan bencana Kelud dan TNI AL bantu warga lereng kelud rame-rame tinggalkan pengungsian
“Jumlah pengungsi terus berkurang karena mereka ingin kembali dan melihat rumah rumahnya. Apalagi setelah ada kepastian kerusakan rumah akan menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim,” papar Gubernur Jatim Soekarwo, Minggu (23/02/2014).
Sementara untuk mereka yang masih bertahan di pengungsian, umumnya adalah warga yang rumahnya benar-benar rusak berat. Mereka bertahan di pengungsian sambil menunggu perbaikan.
Kendati begiti, kata Soekarwo, pengungsi yang tempat tinggalnya risak berat tersebut mereka tidak selamanya di posko. “Pagi mereka pulang untuk memperbaiki rumah sampai sore, malam harinya baru kembali ke pengungsian,” ungkapnya.
Gubernur menyampaikan, selama masa rehabilitasi pasca bencana ini, pihaknya akan terus menyuplai kebutuhan para pengungsi. Pemprov Jatim akan membantu kebutuhan hidup pengungsi selama tiga bulan dengan memberikan 30 kg beras untuk masing-masing keluarga.
Disamping bantuan makanan, saat ini yang terpenting ada tiga hal pokok yang harus ditangani, seperti rumah, air bersih dan kebutuhan listrik.
Apabila hal tersebut sudah terpenuhi maka Pemprov akan memberikan solusi bagi lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan kelautan yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud.@sarifa
0 comments:
Post a Comment